Rabu, 30 September 2015

[091] Asy Syams Ayat 001

««•»»
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
««•»»
bismi allaahi alrrahmaani alrrahiimi
««•»»
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

««•»»
In the Name of Allah, the All-beneficent, the All-merciful.

««•»»

Surah Asy Syams 1

وَالشَّمسِ وَضُحاها
««•»»
waalsysyamsi wadhuhaahaa
««•»»
Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
««•»»
By the sun and her forenoon splendour,
««•»»

Dalam ayat-ayat ini Allah bersumpah dengan matahari terbit atau tidak terbit sebab dia adalah benda besar yang menunjukkan atas kekuasaan yang menciptakannya dan bersumpah dengan cahayanya, karena dia adalah sumber kehidupan bagi semua yang hidup. Dengan bulan apabila mengiringinya, dengan siang apabila menampakkannya, dengan malam apabila menutupinya, dengan langit serta pembinaannya, dengan bumi serta penghamparannya dan dengan jiwa serta penyempurnaan ciptaannya.

Kesemuanya itu menunjukkan atas kekuasaan Allah SWT pencipta benda-benda dan hal-hal yang luar biasa itu.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR AL AZHAR
OLEH BUYA HAMKA

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Di sini Tuhan Allah mengambil persumpahan dengan beberapa makhluk yang Dia ciptakan, yang samasekali itu adalah makhluk besar jika dibandingkan dengan kejadian manusia. Mula sekali di Surat ini Tuhan bersumpah dengan matahari, dan matahari pula yang menjadi nama Surat ini;

“Demi matahari dan cahaya siangnya.”

Karena apabila matahari telah mulai terbit, kian lama dia akan kian tinggi dan kian memancar pulalah cahaya siangnya. Maka terasalah betapa sangkut=pautnya kehidupan manusia dengan cahaya matahari di siang hari itu.

Dalam ayat ini ada disebut waktu Dhuha, yaitu sejak matahari mulai beransur panas, sampai matahari di pertengahan langit. Waktu itu disebut waktu Dhuha. Syaikh Muhammad Abduh dalam tafsir Juzu’ ‘ammanya mengatakan bahwa matahari dijadikan persumpahan oleh Tuhan agar kita perhatikan terbitnya dan terbenamnya, karena dia adalah makhluk Tuhan yang besar dan dahsyat. Dan Tuhan ambil pula cahaya siangnya jadi persumpahan karena cahaya itulah sumber kehidupan dan penerang mencari petunjuk dalam alam ciptaan Tuhan yang luas ini. Di mana engkau akan dapat hidup kalau cahaya matahari tak menerangi? Dan di mana engkau akan dapat melihat sesuatu yang tumbuh dan berkembang? Bahkan di mana engkau dapat mengetahui dirimu sendiri, kalau tak ada cahaya Sang Surya?

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Demi matahari dan cahayanya di pagi hari) yaitu sewaktu memancarkan sinarnya di pagi hari.
««•»»
By the sun and her morning light,
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 2]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
1of15
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=91&tAyahNo=1&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#91:1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar